The Apartment
Jika Anda menyaksikan atau mengalami #eksploitasi dari majikan, kunjungi IOMX.org/in/find-help/ untuk menemukan nomor hotline di negera Anda!
IOM X Connect Singapore
On 24 November 2015 IOM X, USAID, the US Embassy and Microsoft held a workshop with a group of Singaporean university students.
Post This
Perdagangan orang adalah salah satu tindak pidana di dunia. Ayo gabung dengan kami untuk melawan eksploitasi…
Kehilangan masa kecil, kerentanan terhadap kekerasan yang ekstrem serta stigmatisasi terhadap tentara anak yang membuat proses reintegrasi menjadi sulit.
Banyak tentara anak mengalami trauma psikologis. Seringkali sekembalinya dari perang, mereka mengalami penderitaan dari gangguan stress pasca-trauma, depresi berat atau masalah kesehatan mental lainnya.
Tentara anak perempuan mengalami risiko pemerkosaan secara berulang, terpapar penyakit menular seks dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Tentara anak juga biasanya melalui proses indoktrinasi yang kejam. Misalnya melalui kekerasan fisik, penyiksaan, memaksa melihat pembunuhan, melukai anggota keluarga mereka sendiri, atau memaksa mereka untuk membunuh teman sendiri.
Anak-anak terlantar, yatim piatu dan tunawisma adalah anak-anak yang paling rentan. Anak-anak yang tinggal di daerah konflik juga sering diculik atau secara paksa direkrut pada saat mereka di sekolah atau di rumah ketika mereka sedang bersama dengan keluarga.
Diperkirakan bahwa sepertiga dari seluruh tentara anak adalah perempuan yang terutama dipaksa untuk memberikan layanan seksual. Beberapa juga dipaksa untuk berperang.
Tidak ada angka yang pasti mengenai jumlah tentara anak, tetapi diyakini bahwa puluhan ribu anak-anak secara paksa direkrut menjadi tentara anak di dalam konflik di seluruh dunia.
Anak-anak yang dipaksa bergabung dalam kelompok bersenjata melalui kekerasan, penculikan atau ancaman juga dianggap telah diperdagangkan. Banyak dari tentara anak adalah korban perdagangan orang.
Anak-anak yang bertugas untuk bersih-bersih dan memasak atau dieksploitasi secara seksual di dalam konflik juga dianggap sebagai tentara anak.